tugas kondisi geografis diengQ


 KONDISI GEOGRAFIS DATARAN TINGGI DIENG

Secara geografis Dataran Tinggi Dieng terletak  pada ketinggian 2093-2400 diatas permukaan air laut. Hal ini menyebabkan tempertur hariannya menjadi sangat sejuk dan basah. Tekanan udara di Dataran Tinggi Dieng berkisar antara 800 milibar dibandingkan dengan Yogyakarta yang berkisar kurang lebih 1000 miibar. Di karenakan hal tersebut diatas maka kondisi iklim di kawasan Dieng setara dengan iklim di Eropa pada musim dingin. Bahkan pada bulan Juli-Agustus temperaturnya dapat dibawah titik beku.
Dataran Tinggi Dieng merupakan dataran yang tertinggi kedua di dunia setelah Nepal dan juga yang terluas di Pulau Jawa. Secara Astronomis Dieng terletak antara 7`12` Lintang Selatan dan 109`54 Bujur Timur. Dengan suhu rata-rata 15 C pada bulan Juli-Agustus bisa mencapai titik beku 0`. Secara administratif kawasan Dieng terbagi menjadi dua yakni kawasan Dieng Kulon (barat) yang terletak di Kabupan Banjarnegara dan Kawasan Dieng Wetan (timur) yang terletak di wilayah kabupaten Wonosobo, dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah.

1.   Dilihat dari aspek geomorfiologinya
            Dieng merupakan kawasan terjal dengan kemiringan kira-kira 15`- 30` bahkan dibeberapa tempat lebih dari 45` atau  > 100%. Dengan keadaan lahan yang seperti itu sebenarnya bukan diperuntukan untuk lahan pertanian tetapi untuk hutan lindung. Oleh karena itu lahan pertanian mereka banyak yang berstatus lahan perhutanian. Dilihat dari kemiringan lahannya jelas tidak memungkinkan untuk dilakukan mekanisme pertanian, jadi usaha tani yang mereka lakukan dikerjakan secara manual. Penyebab mereka bertahan untuk bertani dengan lahan yang terjal yakni dikarenakan tanah didieng ini subur sehingga disayangkan kalau tidak dipakai untuk pertanian, iklimnya mendukung, faktor historis atau turun temurun.

2. Dilihat dari aspek tanahnya Dieng memilki tiga jenis tanah yakni:
a. Tanah organosol eutrof: tanah ini berkembang dari bahan organik yang berasal dari hutan rawa atau rumput rawang. Tanah ini bersifat agak asam. Profit tanah ini tersusun dari timbunan-timbunan bahan organic yang umumnya belum lapuk dengan sempurna. Memiliki ketebalan tanah yang sangat bervariasi yaitu dari 50 cm sampai 15 cm. Biasanya mempunyai kapasitas menahan air yang sangat besar. Dari segi kimia tanah ini umunya mengandung unsure hara yang miskin.
b. Andosol : tanah ini berkembang dari bahan induk abu atau tuf vulkan. Tanah ini disebut juga tubuh tanah pegunungan tinggi, yang mempunyai ketebalan solum tanah agak tebal yaitu 100-225 cm. berwarna hitam, kelabu sampai coklat tua. Teksturnya debu, lempung berdebu sampai lempung, sedangkan strukturnya remah, lapisan  bawahnya agak gumpal dengan konsistensinya gembur. Daya menahan airnya baik tetapi permeabilitas tanahnya cepat. Sangat rentan terhadap erosi.
c. Podzolik : tanah ini berkembang dari bahan induk tuf volkan. Tanah ini terbentuk pada iklim basah yang curah hujannya tinggi dengan suhu yang rendah dan peka terhadap erosi.

3.  Dilihat dari aspek Hidrologi:
            Di kawasan dataran tinggi Dieng terdapat sumber mata air yang merupakan hulu dari Kali Serayu dengan sumber dari tok bima lukar yang merupakan hulu dari kali Tulis dengan sumbeair dati kaki Gunung Perahu, Selain itu sumber air juga didapat dari Telaga warna.
Dieng mempunyai banyak sumber air sehingga Dieng pada musim kemarau tidak akan kekurangan air tetapi pada musim kemarau debit airnya akan menurun. Sumber-sumber air di Kawasan dataran tinggi Dieng banyak dimanfaatkan oleh penduduk sekitar kawasan utuk pengairan areal pertanian. Sedangkan Para Penduduk biasanya menggunakan air dari sumur dan mata air yang ada. Namun ditahun – tahun terakhir sumber tanah air di Dieng  banyak tercemar oleh obat – obatan yang digunakan oleh petani seperti Pestisida.

A.   Terbentuknya Dataran Tinggi Dieng
             Dataran tinggi Dieng semula merupakan gunung berapi yang meletus dengan dahsyat, puncak gunung terlempar, yang tertinggal sebuah dataran yang terkenal dengan Dieng Plateu. Kemudian letusan tersebut menghasilkan kerucut-kerucutnya yang terdiri dari Bisma, Seroja, Binem, Pangonan Merdada, Pagerkandang, Telogo Dringo, Pakuwaja, Kendil. Kunir dan Prambanan. Ledakan itu menghasilkan pula kawag seperti Kawah Sikidang, kawah Kumbang,Kawah candradimuka, Kawah Pagerkandang, Kawah Sipandu, Kawah Siglagah dan Kawah Sileri. Sedangkan kawasan dataran tinggi Dieng terbagi atas beberapa dataran tinggi, yaitu :
  1. Dataran pertama yang mempunyai ketinggian kurang lebih 2.090 meter diatas permukaan laut dengan dikelilingi oleh rangkaian gunung yaitu, gunung Perahu, gunung Pangonan dan gunung Sipandu yang berada dibagian barat.
  2. Dataran kedua terletak disebelah barat dataran tinggi pertama dengan ketinggian kurang lebih 1.950 meter yang diapit oleh gunung Nagasari, gunung Pangamun amun dan gunung Gajah Mungkur.
  3. Dataran yang ketiga dengan ketinggian kurang lebih 1.630 meter sampai dengan 1.772 meter.
B.     Pengaruh Dataran Tinggi Dieng Bagi Potensi
Sebagian besar penduduk Kawasan Dataran Tinggi Dieng terdiri dari Suku lawa Pegunungan, yang pada umumnya merupakan memeluk agarna Islam yang patuh dan taat. Meskipun demikian, mereka tidak menutup diri terhadap pengaruh modernisasi dalam kehidupan sehari hari, hanya mereka masih segan untuk melepaskan cara hidup tradisional seperti dalam acara adat Perkawinan dan Khitanan. Sebagian besar pendudluk Kawasan Dataran Tinggi Dieng hidup dari hasil pertaniannya. Namun demikian karena pesatnya kemajuan dalam perekonomian sekarang ini, maka sebagian dari mereka sudah mengalihkan mata pencaharian ke bidang lain seperti bidang perdagangan atau kepegawaian sebagai karyawan di Kantor kantor Pernerintahan. Dengan meningkatnya tingkat kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan asing di Kawasan Dataran Tinggi Dieng, maka pada umumnya penduduk di sekitar daerah wisata ini mendapat keuntungan atau penghasilan tambahan dari hasil pertanian ataupun bekerja pada perusahaan perusahaan yang melayani kepentingan wisatawan tersebut, seperti misainya bekerja di hotel hotel, restoran dan lain-lain. Sedangkan kawasan Dataran Tinggi Dieng juga memiliki keanekaragaman flora yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat baik diolah secara tradisional maupun oleh industry, contohnya seperti buah Carica yang sudah terkenal dan jamur merang. Sedangkan dilihat dari segi goegrafinya banyak tempat – tempat yang dijadikan tempat wisata seperti Kawah, Telaga, Gua, Airterjun, dan pemandangan alam yang indah dan sederet gunung lainnya yang dapat dinikmati disepanjang jalan. Wisata alam meliputi :

a.    Kawah dibagi menjadi :
1.    Pagerkandang
 Bila dilihat morfologinya dapat disimpulkan sebagai bekas kawah gunung berapi yang    berbentuk kerucut. Tubuh gunung telah runtuh akibat letusan dan punggung di sebelah utara sampai barat laut menjadi terbuka dan keluarlah bahan letusan. Kegiatan vulkanik
2.    Kawah Sileri
 Kawah tersebut merupakan cekungan yang terisi oleh bahan, letusan dari Pagerkandang (tahun 1944). Dari morfologinya terlihat bahwa kawah ini merupakan lubang peletusan pindahan dari Kawah Pagerkandang.
3.    Kawah Sikidang
 Merupakan lubang yang berupa solfatar (belerang) karena selalu berpindahpindah tempat clan airnya yang selalu mendidih.
4.    Kawah Candradimuka
 Kawah ini bukan merupakan kawah gunung berapi, melainkan pemunculan solfatar dari rekahan tanah. Terdapat dua lubang pengeluaran solfatar yang masih aktif, salah satunya mengeluarkan solfatar terus menerus sedangkan yang lain Manusia dan Alam
Sumber Daya Manusia (penduduk) di Kawasan Dataran Tinggi Dieng berjurnlah 1.562.004 orang yang menempati areal kawasan seluas ± 1027.21 KM.

b.      Telaga dibagi menjadi :

1 . Telaga Merdada
Telaga Merdada dahulumerupakankepundan (kawah gunung berapi yang kemudian terisi air hujan) air dari telaga itu dapat dipergunakan untuk kebutuhanpencluduk Desa Karang Tengah
2. Telaga Sewiwi
Telaga ini bukan merupakan bekas kawah melainkan pemunculan air tanah dari bukit bukit sekitarnya ditambah air hujan, sehingga terjadilah telaga.
3.Telaga Balekambang
Terletak di Kompleks Candi Pendowo, untuk menghindari bahaya banjir yang dapat merusak candi candi, penduduk membuat saluran pembuangan air kesungaiDolok. Saluran tersebut diberi nama Gangsiran Aswatama.
4. Telaga Warna dan Telaga Pengilon
Kedua telaga ini dulu merupakan satu telaga saja, karena terbendungnya Sungai Tulis oleh lava, maka telaga tersebut terpisahkan menjadi dua sampai sekarang.
5. Telaga Dringo
Nama Dringo didapat dari tumbuhnya dringo di sekeliling telaga tanpa ditanam orang. Telaga itu juga merupakan bekas kawahyang meletus pada tahun 1786.
6. Telaga Cebong
Telaga ini merupakan cekungan dikelilingi oleh perbukitan. Air tanah bukit bukit itumengisi cekungan tersebut. Air telaga digunakan untuk keperluan sehari hari oleh penduduk Sembungan.

c. Objek Wisata Alam Lainnya adalah sebagai berikut  
1. Gua Jimatl Gua Upas
Bekas kawah yang kemudian ditutup oleh vegetasi, bekas lubang pengeluaran masih nampak dan dari lubang lubang tersebut keluar gas beracun. Petani petani tembakau dan sayuran seringkali mendapat kerugian karena tanamannya terkena embun upas yang keluar dari gua tersebut. Di dekat gua terdapat makam seorang Jerman (Herman Kelier) yang meninggal tahun 1883 karena terlalu mendekati gua. Makamnya merupakan batas pengunjung menyaksikan gua, lebih dari itu berbahaya. Ada cerita yang mengatakan bahwa gua itu didiami oleh makhluk halus yang dapat mengubah penglihatan orang membujuk si korban untuk datang ke tempatnya. Si korban merasa dibawa ke tempat yang indah seperti kerajaan.
2. Sumur Jalatunda
Bekas kawah yang terisi oleh air, bentuknya bulat seperti sumur. Sumur tersebut kerap kali meminta korban manusiayang masukke dalamnya tanpa bisa diambil karena terialu dalam. Pendudluk setempat percaya bahwa tempat tersebut didiami oleh makhiukhalus. Percaya atau tidak, adaanggapan bahwa siapa yang berhasil melempar batu dari tepi barat ke timur akan tercapai segala keinginannya.
3. Bima Lukar
Berbentuk sebuah pancuran dari mata air Sungai Serayu. Penduduk sekitar memanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari seperti: mandi, mencuci clan air minum. Tempat   ini dikeramatkan dan menurut cerita, bagi mereka yang ingin awet muda, dapat mencoba untuk mandi disana.
4. Sumber air Panas
a. Kalianget
Muncul dari rekahan tanah akibat dari kegiatan magma. Air tanah sebelum mencapai permukaan tanah mendapat pengaruh magma Panas air di Kalianget kini mukai berkurang.
b. Tempuran
Bukan merupakan kegiatan magma melainkan gradien geotermis. Setiap 100m dalam suhunya akan bertambah 3,3 C. akibat tekanan gas dari dalam maka air tsb keluar dari permukaan tanah.
5. Desa Legetang
Sebagai salah satu bukti bahwa dieng merupakan daerah vulkanis adalah adanya gerakan – gerakan tanah yang sering terjadi disana.

by : poespha

0 Response to "tugas kondisi geografis diengQ"

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Mas/mb
Kami senang Jika anda berkenan