tugas kajian kurikulum dan buku teks IPS


PENGEMBANGAN KTSP, SILABUS DAN RPP
 
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah “Kajian Kurikulum dan Buku Teks IPS
 
Dosen Pengampu: M. Nur Rokhman, M. Pd, Supardi, M. Pd.

Penyusun :
Puspa Setianingtyas                     (09416244044)


PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2010


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Kurikulum sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan sering dijadikan sasaran penyebab rendahnya mutu pendidikan. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia kita sudah menerapkan berbagai jenis kurikulum dengan berbagai pendekatan. Tetapi semuanya belum dapat mengangkat mutu pendidikan di Indonesia, buktinya out put proses pendidikan kita SDM-nya masih jauh tertinggal dari negara-negara lain.
Saat ini sekolah tengah dihadapkan pada kurikulum baru yang dikenal dengan istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), atau Kurikulum 2006. Kurikulum ini menurut Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Depdiknas akan memberikan peluang pada sekolah maupun para guru untuk berani berkreasi tidak terpasung oleh sistem yang berlaku selama ini.
Selama bertahun-tahun para guru hanya menerima bentuk jadi kurikulum dari pemerintah pusat sehingga dengan model KTSP ini mereka dituntut kreatifitasnya untuk menyusun sendiri model pendidikan yang sesuai dengan kondisi lokal. Di samping itu kurikulum baru ini juga akan menjadi suatu kekayaan tersendiri, sebab sekolah akan menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
B.  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian KTSP, Silabus, dan RPP?
2.    Bagaimana cara melakukan pengembangan KTSP, Silabus dan RPP?
3.    Apa kendala yang dihadapi saat melakukan pengembangan KTSP, Silabus dan RPP?
4.    Bagaimana solusi yang diberikan dalam mengatasi kendala dalam pengembangan?
5.    Bagaimana cara pemilihan dan penggunaan buku teks pelajaran?

C.  Tujuan Penulisan
1.    Mengetahui pengertian KTSP, Silabus, dan RPP
2.    Mengetahui cara melakukan pengembangan KTSP, Silabus dan RPP
3.    Mengetahui kendala yang dihadapi saat melakukan pengembangan KTSP, Silabus dan RPP
4.    Mengetahui solusi yang diberikan dalam mengatasi kendala dalam pengembangan
5.    Mengetahui cara pemilihan dan penggunaan buku teks pelajaran.

D.  Pelaksanaan Observasi
Dalam melakukan wawancara serta observasi saya memfokuskan diri pada dua orang yang memiliki jabatan berbeda dalam dua sekolah berbeda. Wawancara dilakukan dalam dua waktu yag berbeda. Di bawah ini adalah biodata narasumber:
1.    Nama                             : Titik Widajati, S. Pd.
NIP                                : 19680619 199103 2 010
Pangkat/Golongan           : Pembina IV A  unit kerja SMP N 2 Kertanegara Purbalingga
2.    Nama                             : Teguh Cahyono, S. Pd.
NIP                                : 198110232006041010
Pangkat                          : Golongan ruang penata muda tingkat I-III/B
Jabatan                           : Guru madya tingkat 1, guru penjaskes
Jabatan di sekolah           : Staff KBM/Kurikulum SMK Negeri 2 Purbalingga


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian KTSP, Silabus dan RPP
Pengertian KTSP. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Dari Standar Nasional Pendidikan (pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan melibatkan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah.
Pengertian Silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran atau tema yang tertetu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran,indikator penilaian, alokasi waktu dan sumber atau bahan atau alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indokator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Pengertian RPP. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah merupakan bagian dari pelaksanaan proses pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, materi pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan ke­giatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun  RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
B.  Cara Pengembangan KTSP, Silabus dan RPP
Pengembangan KTSP. Pengembangan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi penilaian pendidikan. Dua dari delapan standar nasional pendidikan tersebut yaitu standar isi atau SI dan standar konmpetensi kelulusan atau SKL merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
KTSP diharapkan menampilkan kekhasan atau keunggulan masing-masing satuan pendidikan, sebelum menyusun KTSP satuan pendidikan terlebih dahulu perlu melakukan kajian atau analisis tentang potensi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi baik pada saat ini maupun masa datang. Hasil analisis ini akan menjadi acuan dalam pengembangan visi, misi, strategi, dan program-program pembelajaran yang relevan dengan kondisi, potensi dan kebutuhan peserta didik serta daerah sekitarnya.
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.    Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
2.    Beragam dan terpadu
3.    Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4.    Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5.    Menyeluruh dan berkesinambungan
6.    Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat
7.    Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pengembangan Silabus. Pengembangan silabus  dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
1.    Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya
2.    Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut
3.    Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait
4.    Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat
5.    Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Prinsip pengembangan silabus:
1.    Secara ilmiah yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan
2.    Relevan yaitu cakupan,kedalaman tingkat kesukaran dan urutan pengajran materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik intelektual, sosial, emosional dan spiritual peserta didik
3.    Sistematis yaitu komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi
4.    Konsisten adalah adanya hubungan konsisten (ajeg/taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, amteri pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan sistem penilaian
5.    Memadai adalah cakupan indikator, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar
6.    Aktual dan kontekstual adalah cakupan indikator, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata dan peistiwa yang terjadi
7.    Fleksibel adalah keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasikan keragaman peserta didik, pendidik serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat
8.    Menyeluruh adalah komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
Langkah-langkah Pengembangan Silabus
1.    Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada standar isi
2.    Mengidentifikasi Materi Pembelajaran. Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar
3.    Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan,  dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar
4.    Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi. Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
5.    Penentuan Jenis Penilaian. Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator
6.    Menentukan Alokasi Waktu. Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar
7.    Menentukan Sumber Belajar. Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik
Pengembangan RPP. Prinsip pengembangan RPP
1.    Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik
2.    Mendorong partisipasi aktif peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, krea­tivitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar
3.    Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi
4.    Keterkaitan dan keterpaduan. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, ke­giatan pembelajaran, indikator pencapaian kompeten­si, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar
5.    Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegra­si, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Langkah menyusun RPP:
1.    Mengisi kolom identitas
2.    Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan
3.    Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasra dan idikator yang kan digunakan
4.    Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan
5.    Mengidentifikasikan materi ajar berdasarkan materi pokok atau pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Mteri ajar merupakan uraian dari materi pokok atau pembelajaran
6.    Menentukan metode pembelajaran yang akan diguakan
7.    Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti dan akhir
8.    Menentukan alat atau bahan atau sumber belajar yang digunakan
9.    Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran dan lain-lain.
C.  Kendala Penerapan KTSP, Silabus dan RPP
Berdasarkan pengamatan di lapangan saat ini satuan pendidikan belum seluruhnya dapat melaksanakan KTSP. Hal ini disebabkan adanya permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1.    Sosialisasi yang belum menyeluruh
Sosialisasi merupakan permasalahan yang rumit dalam penerapan kebijakan baru. Demikian juga yang terjadi pada sosialisasi kurikulum. Walaupun sudah diatur sedemikian rupa dalam Permendiknas No. 24, peran dan fungsi masing-masing lembaga dari Pusat, Provinsi dan Kab/Kota ternyata masih juga mengalami kendala. Ini semua karena kondisi geografis tanah air kita yang beragam umumnya hanya sekolah-sekolah yang berada kota saja yang terjamah sosialisasi. Tetapi sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil, di pegunungan, di pulau-pulau kecil mendapatkan informasi KTSP hanya melalui getok tular saja.
2.    Kesiapan SDM di Sekolah
Bagi sekolah yang berada di perkotaan masalah SDM tidak menjadi masalah. Bahkan banyak orangtua yang mendukung penuh program sekolah. Sebaliknya bagi sekolah yang berada di pedesaan kepala sekolah dan para gurunya masih sangat terbatas dalam mendapatkan kesempatan pelatihan. Begitu juga dukungan dari pihak orangtua dan masyarakat belum bisa diharapkan sepenuhnya dalam mendukung pengembangan kurikulum karena kondisi ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah.
3.    Dukungan Instansi Terkait
Maju mundurnya pendidikan di suatu daerah salah satunya juga tergantung dari kinerja jajaran Dinas Pendidikan Kab./Kota dan Provinsi. Seyogyanya sebelum menyusun KTSP ini instansi terkait sudah menyiapkan rencana kerja yang matang sehingga pelaksanaan di lapangan tidak terkesan buru-buru dan serba instan. Yang kita alami dalam penerapan KTSP ini Dinas Pendidikan Kab./Kota dan Provinsi hanya sekedar memenuhi perintah dari pusat tanpa melihat kesiapan di lapangan. Seperti halnya di Provinsi Jawa Tengah sosialisasi dilaksanakan di tengah-tengah sekolah sedang melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2004. Ini merupakan satu hal yang ironis. Pelakasanaan kebijakan yang harusnya begitu mendasar tetapi dilaksanakan dengan persiapan seadanya dan terkesan dipaksakan.
4.    Perbedaan Struktur Kurikulum
Sedikit berbeda dengan SMA khusus untuk SMK umumnya belum melaksanakan KTSP. Dalam struktur KTSP ada beberapa mata pelajaran tambahan yang sebelumnya tidak ada di dalam struktur kurikulum 2004. Dengan demikian sekolah perlu mencari dan menyiapkan guru-guru untuk bidang tersebut dan semua itu sulit dilaksanakan dalam waktu yang singkat.
Secara umum kendala yang biasa dihadapi antara lain:
1.    Kompetensi guru yang kurang memadai mengingat selama ini guru mata pelajaran tidak terbiasa menyusun kurikulum sendiri
2.    Kurangnya pemahaman guru tentang kurikulum tingkat satuan pendidikan
3.    Waktu proses pembelajaran yang kurang
4.    Motivasi yang dimiliki guru untuk mengoptimalkan penerapan KTSP kurang, karena berbagai faktor internal dan faktor eksternal
5.    Adanya rasa puas terhadap diri sendiri dan kurangnya minat untuk mengembangkan kompetensi diri
6.    Diperlukan dana yang sangat besar untuk pengembangan kualitas pendidikan/pelatihan disebabkan mahalnya bahan/alat yang berteknologi tinggi.
D.  Solusi Mengatasi Kendala Pengembangan KTSP, Silabus dan RPP
1.    Meningkatkan kompetensi guru yang kurang memadai melalui serangkaian pelatihan, baik segi teknik pengajaran, kreativitas, peran, profesionalisme, maupun kemampuannya dalam mengerti teknologi informatika atau TI
2.    Meningkatkan kualitas organisasi dan manajemen pihak sekolah dalam menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif
3.    Meningkatkan kualitas KBM dalam penerapan KTSP, Silabus, dan RPP
4.    Meningkatkan kualitas kompetensi seluruh guru dan program keahlian dalam menrapak KTSP
5.    Meningkatkan kemitraan dengan DU/DI sesuai dengan prinsip demand driven
E.   Cara pemilihan dan pengguaan buku teks pelajaran
Pemilihan penggunaan buku teks pelajaran dipilih dan diputuskan berdasarkan rapat kelompok guru mata pelajaran dengan pertimbangan komite sekolah dan disesuaikan dengan peraturan Menteri Pendidikan.Langkah-langkah yang harus diambil dalam pemilihan dan penggunaan buku teks pelajaran, antara lain:
1.    Kenali dari penulisnya. Karena kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Ungkapan ini juga berlaku saat anda memilih buku. Sebelum membeli buku, cari tahu dahulu siapa penulis buku tersebut. Jika anda telah mengenal pengarang buku tersebut sebagai penulis buku yang berkualitas, anda boleh merasa yakin buku tersebut berkualitas. Anda sebaiknya mengetahui, sebuah buku yang baik biasanya ditulis oleh seorang penulis yang memiliki keahlian di bidangnya. Misalnya anda ingin mencari buku tentang ekonomi,sudah sepantasnya buku tersebut ditulis oleh penulis yang berlatar belakang bidang ekonomi.
2.    Kenali dari penerbitnya. Di Indonesia ada ratusan penerbit akan tetapi tidak semua penerbit memiliki kemampuan untuk menerbitkan buku yang berkualitas. Biasanya penerbit yang sudah cukup lama memiliki kemampuan tersebut.
3.    Kenali dari desain dan topografiya. Jika anda sudah yakin bahwa penulis dan penerbit buku tersebut berkualitas, coba lihat sekilas isi dalam buku. Amati desain, apakah memdahkan anda membacanya ataukah tidak. Desain yang ditata dengan baik dan indah akan membantu pembaca untuk memahami isi buku dengan lebih baik. Perhatikan juga teks atau huruf isi buku tersebut. Syarat buku yang berkualitas, baik teks isi maupun tipografi atau jenis huruf bukunya membantu pembaca untuk menyerap isi buku tersebut. Sebaliknya, hurufnya tidak terlalu besar ataupun tidak terlalu kecil. Sementara, tipografi atau bentuk hurufnya sederhana namun jelas.
4.    Kenali dari ilustrasinya. Saat ini, buku-buku tidak hanya berisi huruf-huruf saja. Baik ilustrasi mapun foto telah menjadi bagian dari buku. Penambahan ilustrasi dalam buku maksudnya ialah untuk menambah keindahan buku dan membantu pembaca memahami isi buku. Jadi, jika anda membeli buku yang memiliki ilustrasi atau foto di dalamnya, cobalah perhatikan apakah ilustrasi tersebut mendukung isi buku ataukah tidak. Percuma saja iustrasinya abgus, tetapi ilustrasi tersebut sama sekali tidak berhubungan dengan apa yang diterangkan dalam buku. Sebaliknya, meski ilustrasi tersebut sesuai isi buku, jika tidak menarik dan tidak jelas justru akan mengganggu keseluruhan buku.
5.    Kenali dari sampul bukunya. Buku yang berkualitas dapat juga anda lihat dari sampul atau covernya. Sampul seharusnya mampu mencerminkan isi buku. Jadi, jika sampul bukunya sudah tidak menarik, asal-asalan, mudah rusak, bagaimana kita bisa yakin jika buku tersebut berkualitas? Buku yang baik seharusnya memiliki cover yang memiliki desain menarik dan terbuat dari bahan yang kuat atau tidak mudah rusak.
6.    Kenali dari sinopsisnya. Sinopsis adalah ringkasan isi buku beserta kelebihan-kelebihannya. Biasanya isi sinopsis ini ditampilkan pada sampul belakang buku. Sebelum anda memutuskan membeli sebuah buku alangkah baiknya apabila anda membaca sinopsis buku tersebut. Cara tersebut akan berguna untuk memastikan bahwa buku tersebut itu sesuai dengan kebutuhan anda.
7.    Kenali dari daftar isinya. Di samping sinopsis, anda dapat mengetahui isi sebuah buku dengan melihat daftar isinya. Daftar isi merupakan point-point atau bab-bab yang terdapat di dalam buku tersebut. Biasanya, daftar isi terdapat pada halaman awal dalam sebuah buku. Sebuah buku yang baik seharusnya memiliki datar isi yang mampu mencerminkan kandungan isi buku tersebut.
Buku teks pelajaran yang dinyatakan memiliki kelayakan pakai bagi satuan pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh peraturan menteri. Penetapan ini didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Dari hal ini maka akan terdapat sejumlah buku-buku teks yang dinyatakan layak pakai di sekolah untuk semua mata pelajaran pada suatu satuan pendidikan. Setiap sekolah harus menetapkan buku teks yang akan digunakan untuk kurun waktu lima tahun berdasarkan pemilihan yang dilakukan melalui rapat pendidik. Sejalan dengan hal ini, untuk memilih buku teks yang akan ditetapkan penggunaannya pada suatu satuan pendidikan diperlukan prosedur pemilihan. Salah satu prosedur yang dapat dipilih adalah melalui pertimbangan yang dilakukan oleh para pendidik. Aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan adalah kesesuaian materi, penyajian materi, penggunaan bahasa dan keterbacaannya, kualitas latihan dan soal yang disajikan, serta aksesibilitas terhadap buku teks.
Kendala yang dialami dalam pemilihan dan penggunaan buku teks pelajaran yaitu keterbatasan dana dalam mengadakan buku teks pelajaran. Solusi yang dapat ditempuh  dengan bekerja sama dengan komite sekolah dalam pengadaan buku teks pelajaran serta mengajukan permohonan bantuan pengadaan buku teks pelajaran kepada pihak – pihak yang terkait.

BAB IV
PENUTUP

KTSP memiliki landasan pengembangan yang kuat, berakar dan baik dilaksanakan di Indonesia. Semangat desentralisasi pendidikan berupaya meningkatkan mutu  layanan dan kinerja pendidikan. Hal itu berarti bertujuan pada peningkatan mutu pendidikan nasional seperti diharapkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Beberapa kendala yang muncul sebagian besar berada pada guru selaku ujung tombak pendidikan. Untuk itu guru harus terus maju, tak kenal lelah, dan profesional. Dalam beberapa hal KTSP juga ditentukan oleh kepemimpinan Kepala Sekolah. Untuk itu pengangkatan Kepala Sekolah harus berdasarkan hasil seleksi kompetensi kepemimpinan yang baik dan benar.

 by: poespha

0 Response to "tugas kajian kurikulum dan buku teks IPS"

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Mas/mb
Kami senang Jika anda berkenan