ANALISIS PETA KARANGANYAR




 
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu Kabupaten di provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah keseluruhan 772,20 km ini terbagi menjadi 16 Kecamatan 177 Desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sragen di sebelah utara, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan, Kota surakarta dan Kabupaten Boyolali di sebelah barat, serta Provinsi Jawa Timur di sebelah barat.
Enam belas kecamatan yang terdapat di Kabupaten Karanganyar antara lain Kecamatan Gondangrejo, Kecamatan Kebakkramat, Kecamatan Jaten, Kecamatan Mojogedang, Kecamatan Tasikmadu, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Kerjo, Kecamatan Jenawi, Kecamatan Karangpandan, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Matesih, Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan Jumantono, Kecamatan Jumpapolo, Kecamatan Jatiyoso dan Kecamatan Jatipuro.
Bagian barat Kabupaten Karanganyar merupakan dataran rendah, yakni lembah Bengawan Solo yang mengalir menuju ke utara. Bagian timur berupa pegunungan, yakni bagian sistem dari Gunung Lawu. Sebagian besar daerah pegunungan ini masih tertutup hutan. Kabupaten Karanganyar terdiri atas 16 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Jalan kereta api juga melintasi daerah Kabupaten Karnganyar ini. Terlihat ada dua jalur rel kereta api yang melintasi yaitu melintasi Kecamatan Gondangrejo dna yang satunya lagi melintasi Kecamatan Jaten dan Kebakkramat.
Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Wilayah Kabupaten Karanganyar dilalui jalan negara yang menghubungkan kota Solo-Surabaya, meski jalur ini tidak melintasi ibukota kabupaten Karanganyar. Jalur lalu lntas jalan negara ini melintasi dua kota di Kabupaten Karanganyar yaitu Kota Jaten dan Kota Tawangmangu terlihat dari garis warna merah yang terdapat di peta. Garis merah ini melambangkan jalan utama buatan manusia. Karanganyar sendiri berada sekitar 14 km sebelah timur kota Surakarta. Bagian barat kabupaten ini termasuk wilayah pengembangan Kota Surakarta, khususnya di Kecamatan Jaten.
Ibukota Kabupaten Karanganyar berada di jalur wisata Solo-Tawangmangu-Sarangan-Magetan-Madiun. Angkutan umum dilayani oleh angkutan bus jurusan Solo-Karanganyar-Tawangmangu. Meski dilintasi jalur kereta api (Solo-Madiun-Surabaya), tidak ada kereta api penumpang yang singgah di wilayah kabupaten ini.
Terlihat juga terdapat sungai besar yng terdapat pada Kabupaten Kranganyar, salah satu sungai tersebut yaitu Sungai Kedungbang yang mengalir dari Kecamatan Kebakkramat, menuju Kecamatan Mojogedang, lalu Kecamatan Ngargoyoso dan Kecamatan Tawangmangu.
Ibukota Kabupaten Karanganyar terletak di Kecamatan Karanganyar. Sementara itu juga terdapat gunung lawu di Kecamatan Ngargoyoso dengan ketinggian 3265 km di atas permukaan tanah. Gunung ini dijadikan sebagai sarana pendakian dan di wilayah sekiat Gunung Lawu juga akhirnya tercipta berbagai objek wisata baik objek wisata alam maupun objek wisata buatan manusia.
Di Kabupaten Karanganyar berlokasi Candi Sukuh, Candi Cetho, dan paling tidak dua sisa-sisa kompleks pemujaan Hindu dari masa-masa akhir Kerajaan Majapahit. Di dekat puncak Gunung Lawu juga ditemukan susunan batuan yang diduga berasal dari peninggalan zaman pra-Hindu (megalitikum). Di Kecamatan Matesih berlokasi dua kompleks pemakaman penguasa Mangkunagaran yang berdekatan, yaitu Astana Mangadeg dan Astana Girilayu.
Di dekatnya terdapat Pemandian Pablengan yang telah ada sejak masa Kesultanan Mataram. Di dekat kota Karanganyar (tepatnya di Desa Janti) berlokasi tempat penandatanganan Perjanjian Giyanti, perjanjian yang menjadi tanda awalnya kolonialisme VOC dan Belanda di bumi Mataram.
Dengan kondisi geografis Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari dataran rendah yang cukup luas terlihat dari warna hijau muda dari peta yang terlihat, ternyata kondisi tersebut mendukung bidang pertanian warga. Terbukti beberapa kecamatan di Kabupaten Karanganyar telah mampu menghasilkan tanaman hasil pertaniannya sendiri antara lain:
a.    Sayur wortel dengan total produksi 76.513 kwintal yang dihasilkan oleh wilayah Kecamatan Tawangmangu sebesar 27.120 kwital, Kecamatan Karngapandan sebesar 19.338 kwintal dan Kecamatan Ngargoyoso sebesar 13.969 kwintal.
b.    Sayur sawi dengan total produksi 10.410 kwintal yang dihasilkan oleh wilayah Kecamatan Ngargoyoso sebesar 3.309 kwintal, Kecamatan Karngpandan sebesar 2.675 kwintal dan Kecamatan Jenawi sbesar 2.233 kwintal.
c.    Sayur buncis dengan total produksi 8.061 kwital yang dihasilkan oleh wilayah Kecamatan Jatiyoso sebesar 4.770 kwintal, Kecaatan Tawangmangu sebesar 1.000 kwintal dan Keamatan Karangpandan sebesar 627 kwintal.
Letak geografis Kabupaten Karanganyar bila dilihat dari garis bujur dan garis lintang, maka Kabupaten Karanganyar terletak antara 110°40’ – 110°70’ BT dan 7°28’ – 7°46’ LS. Ketinggian rata-rata 511 meter di atas permukaan laut serta beriklim tropis dengan temperatur 22°-31°.
Curah hujan Kabupaten Karanganyar berdasarkan data dari 6 stasiun pengukur yang ada di Kabupaten Karanganyar, banyaknya hari hujan selama tahun 2006 adalah 78 hari dengan rata-rata curah hujan 1.817 mm, dimana curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan Januari dan terendah pada Bulan Juni s/d Oktober.
Luas wilayah Kabupaten Karanganyar adalah 77.378,6374 Ha, yang terdiri dari luas tanah sawah 22.844,2597 Ha dan luas tanah kering 54.534,3777 Ha. Tanah sawah terdiri dari irigasi teknis 7.872,6323 Ha, 1/2 teknis 6.144,2939 Ha, sederhana 7.134,1251 Ha dan tadah hujan 1.693,2084 Ha. Sementara itu luas tanah untuk pekarangan/bangunan 20.732,4406 Ha. Dan luas untuk tegalan/kebun seluas 17.937,0211 Ha. dan perkebunan seluas 3.251,5006 Ha. Terbagi dalam : 17 Kecamatan, 162 Desa, 15 Kelurahan, 1.091 Dusun, 2.313 Dukuh, 1.871 RW dan 6.130 RT.
Wilayah Kabupaten Karanganyar yang terbagi menjadi tiga wilyah berdasarkan ketinggian tempat yaitu warna hijau yang merupakan dataran rendah, kemudian warna kuning yang merupakan dataran tinggi dan warna coklat yang merupakan daerah pegunungan menyimpan berbagai potensi alam. Dengan keadaan georafis yang demikian kegiatan pertanian dan perkebunan di wilayah Kabupaten Karanganyar juga dapat berkembang pesat.
Terutama di daerah berwarna kuning yaitu daerah dataran tinggi. Daerah ini telah menghasilkan berbagai hasil pertanian antara lain cengkeh yang telah mencapai hasil sebanyak 164 ton pada tahun 2006, ubi kayu yang telah mencapai hasil sebanyak 101.618 ton pada tahun 2007 dengan lahan yang digunakan seluas 5.805 hektar, jagung yang telah mencapai hasil sebanyak 30.657 ton pada tahun 2007 dengan lahan yang digunakan seluas 7.842 hektar.


0 Response to "ANALISIS PETA KARANGANYAR"

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Mas/mb
Kami senang Jika anda berkenan